[LIPUTAN] Hunting PIK 19 April 2008


Weleh...weleh....weleh....

Akhirnya kesampaian juga keinginan teman-teman untuk jalan bareng sambil hunting foto. Seneng deh ih rasanya :)

Jam 5.30 pagi Cah Klepon mulai datang satu persatu. Udara masih sangat dingin namun itu tidak mengendorkan niat untuk hunting. Aktifitas pagi ini membuat sebagian rekan-rekan belum sarapan. Maka dipanggillah tukang bubur yang lewat situ untuk meracik bubur bagi kami. Tidak lupa abangnya kita ajak bercanda, siapa tahu beliau senang dan kita digratisin sate usus...hehehe...
Pagi itu yang berkumpul adalah Mas Dadi, Mbak Joan, Mas Gabriel, Mas Yulius, Dik Tinto, Mas Iyank, Mbak Maya, Mas Benny, dan Mbak Stella
Selesai sarapan, kami berangkat ke Pantai Indah Kapuk. Satu mobil saja sambil empet-empetan biar irit bensin. Untung yang gemuk cuma Mas Yulius saja, jadi ya ndak masalah deh walaupun harus ber-9 dalam satu mobil.

Perjalanan cuma memakan waktu satu jam saja karena lalu-lintas pagi masih sangat lancar. Tiba di PIK, kami langsung menuju titik pertama di tempat Pencanangan Hutan Mangrove di pinggir tol Sedyatmo. Disana kami hunting dengan objek makro, rawa-rawa bakau, dan kegiatan masyarakat pencari ikan. Lokasi penuh dengan semak belukar dan pastinya gatel-gatel deh. Jalan pun juga masih menyisakan becek karena malamnya baru saja turun hujan. Lihat saja foto Mas Gabriel bergelantungan di pagar kawat supaya ndak kena becek.

Puas bermain disitu sekitar 2 jam, kami melanjutkan hunting ke tahap yang lebih serius. Kali ini kami menuju rumah makan Bakmie Kadut. Kami anggap ini serius karena sudah ada anggota rombongan yang minta makan. Buset deeehh, padahal baru jam 10.30 lho. Tetapi semua mengamini karena memang jalan-jalan di semak belukar menghabiskan tenaga banyak deh ih. Menu pertama adalah minuuuummmm!!! Panasnya memang luar biasa. Apalagi ini adalah daerah pinggir laut. Barulah setelah itu keluar nasi tim dan aneka macam bakmie. Bahkan Mas Yulius sampai pesan 2 mangkuk! Ndak papalah mengingat ukuran badan Mas Yulius memang diatas rata-rata.


Anyway acara makan ini justru menambah keakraban kami. Apalagi disitu lalu bergabung Mas Difpri yang jauh-jauh dateng dari kampusnya. Ternyata session makan ini lama juga lho, sekitar 2 jam sendiri. Ternyata eh ternyata, acara makan gak kalah seru sama huntingnya :D Terutama ya yang pesan 2 mangkuk! Sepertinya dia sangat menghayati acara makan ini.

Kelar makan kami berkemas dan bergegas ke suaka hutan margasatwa burung. Tapi apa daya, ketika sampai disana kami ditolak. Suaka ini sedang mengalami renovasi hingga bulan Juli dan tidak menerima pengunjung. Hiks, terpaksa kami bergerak kembali mencari tempat hunting. Tetapi untungnya sang penjaga suaka tersebut memberi tahu alternatif tempat lain untuk berburu foto. Beliau menyarankan untuk menuju suaka bakau di bagian utara perumahan Pantai Indah Kapuk. itu artinya kami akan semakin mendekat kelaut. Langsung saja kami beranjak kesana.


Tempat yang kami datangi ini merupakan suaka khusus pohon bakau. Sejenak kami tertegun karena kami sedang berdiri di benteng pertahanan Jakarta dari serangan air laut. Bisa dibayangkan tanpa hutan bakau ini, Jakarta pasti sudah diterjang air laut. Sayangnya suaka ini terlihat kurang terawat. Cerita punya cerita, ternyata hutan bakau ini adalah milik pribadi yang bisa saja tergusur perumahan PIK seandainya sang empunya tidak sayang dengan lingkungan. Kami pun juga beruntung karena bulan depan untuk masuk area ini akan dikenakan biaya restribusi. Hari itu kami masuk GRATIS. Rencananya sih kami mau menunggu burung-burung yang pulang ke sarang mereka di tengah hutan bakau. Tapi apa mau dikata, burung-burung tersebut tak kunjung datang dan kami sudah merasa bosan. Apalagi cuacanya panas dan kering. Untungnya ada Bang Benny yang kami jadikan pelampiasan motret. Walaupun jauh dari sosok indah, tapi Bang Benny punya gaya yang gak ada matinya...hahaha...Dia juga sosok yang sangat menghibur kami. Bayangkan saja, setiap orang yang dia temui pasti akan dijahilin. Mbak Stella sang kekasih sampai geleng-geleng sendiri. Tapi Bang Benny memang lucu deh ih. Dik Tinto suka deh Bang.....hiiiii...


Di tempat ini pula Mas Sabat bergabung bersama kami didampingi oleh sang yayang. Sempet-sempetnya ya pacaran di tengah rawa.... :P
Kembali ke parkiran kami istirahat sejenak di saung yang ada disitu. Banyak yang kami bicarakan dengan pengurus disitu. Terutama tentang kondisi hutan bakau yang sangat memprihatinkan dan minim perhatian dari pemerintah. Untunglah ada sosok pemilik hutan bakau itu yang sangat keras dan tegas ingin menyelamatkan hutan bakau.


Selesai dari tempat ini, kami makan dulu sebelum perjalanan pulang. Sambil menonton orang mancing, kami menghabiskan makanan yang sudah kami pesan. Gile juga ya, di PIK ada tempat mancing yang tiket masuknya berharga 1 juta rupiah!

Hari sudah mulai gelap. Sekitar pukul 6 sore kami beranjak kembali ke titik keberangkatan di GKJ Nehemia. Kemacetan malam minggu mengiringi perjalanan pulang kami. Untunglah Mas Dadi dengan setia nyupirin kami dengan selamat. Walaupun di depan Carrefour Lbk Bulus rekan-rekan yang lain menawari bergantian nyupir, Mas Dadi menolaknya. Jam 19.30 sampailah kami di Nehemia. Kamipun berpamitan satu sama lain untuk berpisah.


Piiuuhhh, what a lovely day for us!




Makasih Tuhan atas penyertaannya....

NB: buat yang ikutan hunting, mohon mengirimkan 2 (dua) foto terbaiknya ke tinto.b@gmail.com. Nanti akan dipajang di posting baru khusus galeri hunting PIK.

3 comments:

Anonymous said...

thanks God for Your day!

guys, sampai jumpa di hunting ke-tiga di Ujung Genteng. mas iyank, siap ya!

benny brokoli musti ikut lagi, just in case di sana kita nggak nemu burung atau penyu untuk dipotret :P kiddink om ben ^_^

Anonymous said...

dua memory card jadul (baca: roll film) hasil hunting di PIK pake kamera Zenit FotoSNAIPER sedang di-download (baca: lagi dicuci) di rapico. dua hari lagi selesai.
nanti aku aplot juga hasilnya.

belakangan udah keseringan dimanja pake lensa autofocus DSLR biasanya jadi banyak miss kalo pake lensa manualfocusnya si FotoSNAIPER ini
(aku terkesan banget kalo denger lalang ngomong "FotoSNAIPER"... )

Anonymous said...

Wow...great team. Telat nih ngomentarinnya...baru browse hari ini.
Senangnya bisa denger cerita (baca) perjalanan temen2 yang ikut hunting ke PIK. Bisa kerasa brother/sisterhood temen2. Pengen rasanya bisa ikut gabung...biarpun ikutnya cuma hunting2an...gak apa2.
paulus